Hama tikus sawah ( Rattus rattus argentiventer ) merupakan hama yang
meresahkan petani karena tikus merupakan binatang yang cerdik. Ada berbagai macam upaya
yang dilakukan untuk mengendalikan
populasi hama tikus dengan cara yang ramah lingkungan dan terpadu, yaitu:
1. Pengendalian dengan peraturan
Hama tikus sering
bersarang di dalam perakaran tanaman rumput gajah yang ditanam di
pematang sawah atau penggir saluran irigasi tersier. Menyikapi hal tersebut Kelompoktani bersama Pemerintahan
Desa perlu membuat peraturan pelarangan penanaman rumput gajah di
pematang sawah dan di sekitar saluran irigasi. Selain itu juga ada
pelarangan memburu ular di sawah karena ular merupakan
predator bagi hama tikus.
2. Gropyokan
Kelompoktani perlu melakukan gropyokan tikus minimal satu kali dalam
satu tahun untuk mengendalikan hama tikus. Gropyokan biasanya dilakukan
dengan cara mengaliri lubang tikus yang ada di sekitar saluran irigasi
dengan air supaya tikus yang ada disarangnya bisa keluar dan ditangkap.
Dalam satu kali periode gropyokan bisa dilakukan selama tujuh hari sampai sepuluh
hari.
3. Pemanfaatan Burung Hantu
Selain ular, musuh alami tikus adalah burung hantu T. alba yang daerah
penyebarannya luas Burung ini digunakan sebagai predator., karena burung
hantu sebagai burung pemangsa (rapeor) yang berburu hewan lain untuk
makanannya.Burung ini mempunyai kemampuan visual yang luar
biasa, pendengaran yang tajam, kemampuan terbang dengan senyap,
mempunyai cakar dan paruh.
Burung hantu (Tyto alba) |
Burung hantu termasuk spesies burung nokturnal, yang beraktivitas pada
malam hari, penglihatannya sangat tajam, dimana dapat melihat mangsanya
dari jarak jauh. Memiliki pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar
suara tikus dari jarak 500 m. Hidupnya berkelompok dan cepat berkembang
biak. Induknya mampu bertelur 2 – 3 kali setahun. Sekali bertelur bias
mencapai 6 – 12 butir dengan masa mengeram selama 27 – 30 hari
Kelompoktani Budi luhur mendirikan rumah burung hantu (Pagupon) di
tengah sawah dengan harapan sebagai rumah singgah bagi burung hantu.
Setelah 1 bulan diamati ternyata pagupon tersebut dijadikan tempat
singgah burung hantu dan tempat untuk memakan tikus hal ini dibuktikan
dengan adanya sisa bangkai tikus di sekitar pagupon.
Burung hantu Tyto alba merupakan salah satu predator yang potensial
karena spesies ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan spesies lain
yaitu ukuran tubuh yang relatif lebih besar , memiliki kemampuan
membunuh dan memangsa tikus cukup baik, mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru dan cepat berkembang biak.
Rumah Burung Hantu (pagupon). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar